Himbauan

Para Anggota Pesikian Swa Wandawa Yth, tolong isi poling berikut ini. Terimakasih.

Apa pendapat anda tentang keberadaan Merajan Ageng Karangenjung?

kori

kori
puri karangenjung
Powered By Blogger

Jumat, 08 Juli 2011

Fakta Kesehatan

KHASIAT BUAH

Oleh :

I Gusti Made Adnyana

Bath, Juli 1992. Kala itu penulis sedang melaksanakan tugas belajar mendalami teknologi keamanan bandara untuk menangkal setiap aktifitas yang berniat mengganggu keamanan dan keselamatan penerbangan, berlokasi di Bailbrooke Colledge, Bath, Inggris. Aktifitas rutin mulai Senin sampai Jumat adalah belajar di kelas termasuk praktikum di laboratorium. Sabtu dan Minggu adalah acara bebas, dan apabila tidak pesiar sebagian dari kami bermain tennis meja. Kala itu seorang peserta dari jurusan Pengatur Lalu Lintas Penerbangan, ATC (Air Traffic Controller) berkebangsaan Inggris, David memperkenalkan diri dan mengajak penulis bermain melawannya dan akhirnya kami menjadi teman akrab.

Sejak saat itu, setiap makan pagi, dia memilih duduk bersama kami peserta dari Indonesia dan mengobrol berbagai hal. Penulis memperhatikan kebiasaan bule tersebut, yaitu selalu minum dua gelas jus jeruk sebelum makan pagi. Padahal orang-orang tua kita dahulu bahkan ada dokter menyarankan untuk tidak makan atau minum jus buah yang rasanya masam di pagi hari apabila mengidap sakit maag. Penulis merasa heran, dan bertanya dalam hati, “pagi-pagi begini, perut kosong kok minum jus jeruk, apa tidak sakit perut?”. Lama tidak ada jawaban, dan pasti selamanya tidak akan ada jawaban, karena pertanyaan itu penulis ajukan dalam hati. Namun dalam keheningan itu Si-David berbicara : “ayo minum dulu sebelum makan, jus jeruk baik untuk kesehatan”. Dengan lunglai Penulis jawab: “No, thank you. saya tidak berani karena punya sakit maag”. Dia berkata : “saya dulu sama seperti anda, lalu dokter menyarankan untuk minum segelas atau dua gelas jus jeruk setiap pagi minimal setengah jam sebelum makan”. Setelah agak lama berbincang akhirnya penulis berjanji mulai besok pagi akan minum jus jeruk seperti yang ditawarkan oleh Si David.

Kesesokan harinya, pagi-pagi benar penulis bersama seorang teman dari Jakarta masuk kantin Bailbrooke Colledge untuk minum segelas jus jeruk, dan setengah jam setelah minum penulis mulai ambil makanan untuk sarapan pagi. Rasa was-was mulai muncul, detik berganti menit, menitpun berganti jam, penulis menunggu reaksi apa yang akan terjadi dalam perut. Siang telah tiba dan malampun menanti, tidak ada reaksi yang bersifat negatif, oh.... lega. Pagi berikutnya penulis minum dua gelas jus sebelum makan pagi dan begitu untuk hari-hari selanjutnya. Selama dua bulan di Inggris, walaupun cuaca cukup dingin, kesehatan penulis berada pada kondisi puncak, tidak pernah lelah, apalagi flu atau sakit. Teman-teman melihat tubuh penulis lebih langsing, tetapi kenyataannya berat badan tidak menurun bahkan sedikit meningkat (dari 73 Kg menjadi 75 Kg).

Singkat kata, tugas belajar selesai, kami saling berpisah dan masing-masing saling memberi cendera mata. Setibanya di Indonesia penulis berusaha mencari tahu melalui literatur penyebab kesembuhan penyakit maag oleh jus jeruk yang diminum di pagi hari minimal setengah jam sebelum makan. Hari-hari pencarian berlalu tanpa hasil, sehingga pasrah dan akhirnya terlupakan. Tetapi pada tahun 2007 setelah setahun bertugas di Kantor Pusat PT. Angkasa Pura I (Persero) Jakarta, artinya 15 tahun masa penantian dan pencarian, akhirnya penulis menemukan jawabannya dari tiga orang akhli kesehatan, yaitu :

1. Iskandar Ali :

Iskandar Ali adalah seorang pendiri Klinik Herbal Sari Alami dan anggota HIPTRI (Himpunan Pengobat Tradisional dan Akupuntur Indonesia). Menekankan keseimbangan kondisi asam dan basa dalam tubuh manusia, karena fungsi pencernaan akan sehat jika kondisi asam dan basa dalam tubuh seimbang. Tubuh memerlukan lebih banyak makanan pembentuk basa dari pada pembentuk asam. Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa makanan pembentuk asam tidak ada hubungannya dengan makanan asam (acidic foods). Makanan pembentuk asam rasanya belum tentu asam atau bisa berbeda sama sekali. Sebagai contoh, buah-buahan yang rasanya asam seperti jeruk, nanas dan stroberi memberi pengaruh basa di dalam tubuh manusia. Jika terjadi sariawan, nyeri lambung, flu atau kelebihan berat badan, pertanda gejala tingkat keasaman tubuh mulai tinggi.

2. Lotus Yogamaitri menulis dalam Majalah Seri Dharma dengan topik cara makan buah yang benar, dengan uraian sebagai berikut :

a. Cara Makan Buah Yang Benar :

Kita layaknya berfikir bahwa makan buah ditafsirkan sebagai berikut : membeli buah-buahan, dicuci dan dipotong lalu dimakan. Tetapi bukan segampang itu persepsinya dan memang bukan itu yang dimaksud. Yang terpenting harus difahami adalah bagaimana dan kapan kita makan buah.

b. Bagaimana dan Kapan Makan Buah :

Buah dibersihkan (dicuci atau dikupas) terlebih dahulu dan makanlah buah di waktu perut sedang kosong, bukannya sesudah makan (sering disebut cuci mulut). Jika anda memakan buah setelah perut kenyang akan membuat sistem dalam perut menjadi kacau (detoxifying your system). Akibatnya berat badan akan merosot dan kehilangan energi untuk kegiatan hidup

c. Makanan Terbaik :

Buah adalah makanan terbaik untuk manusia dan penting bagi setiap orang untuk pertumbuhan pikiran yang kreatif, berkualitas tinggi, dinamis dan harmonis. Coba bayangkan, anda makan pagi dengan dua potong roti atau sepiring nasi goreng, kemudian makan buah-buahan. Buah yang dimakan akan segera masuk perut dan usus besar, tetapi terhalang oleh roti atau nasi goreng yang dimakan tadi. Buah itu tercegat, sementara roti atau nasi goreng tadi membusuk dan meragi berubah menjadi asam dalam perut. Ketika buah masuk dan kontak dengan makanan dalam lambung tercampur asam lambung, membuat makanan dalam perut menjadi rusak.

Kita sering mendengar banyak orang mengeluh karena setiap kali makan buah semangka jadi cegukan (slekutan), sehabis makan durian membuat perut kembung, habis makan pisang terasa mual atau ingin ke toilet atau ada rasa tidak enak. Hal ini tidak akan terjadi apabila buah dimakan sewaktu perut kosong. Sesuai hasil penelitian Dr. Herbert Sehlton, bahwa tidak benar apabila jeruk, dan semangka membuat perut jadi perih, sebab semua buah yang dimakan menjadi alkaline dalam tubuh kita.

d. Apabila anda menguasai cara yang benar makan buah, berarti anda mengetahui rahasia hidup sehat, kuat, cantik, panjang umur, berbahagia dan harmonis, berat tubuh selalu normal. Jika ingin minum jus buah, minumlah jus buah yang asli bukan kalengan. Jus buah tidak boleh dipanaskan atau dimasak karena akan kehilangan nutrisi dan zat kesehatan yang dibutuhkan. Dalam hal ini anda hanya menikmati rasanya saja dari buah tersebut.

3. Alyce M. Sorokie :

Alyce M. Sorokie secara terus menerus mempelajari dan memadukan berbagai modalitas penyembuhan alternatif. Dia merupakan pendiri Partner in Wellness, yaitu klinis holistik yang menghususkan diri pada terapi kolon di daerah Chicago, dan telah menjadi konsultan pencernaan dan terapi kolon selama 18 tahun. Dia mengupas tentang kadar asam dan basa dalam perut. Khawatir, cemas, takut dan stress menghasilkan asam di dalam tubuh. Agar sehat, tubuh harus mempertahankan kadar pH darah 7,4 (sedikit basa – alkalis). Semua sayuran dan buah bersifat sangat basa. Buah segar akan membersihkan saluran cerna, serta mudah dicerna dan dimetabolisasi. Buah jeruk merupakan sumber pektin (serat larut membantu menyerap kalsium) yang sangat baik. Namun demikian buah pisang, buah-buahan tropis dan buah kering harus dikonsumsi dalam jumlah terbatas bagi mereka yang sensitif terhadap gula. Jika kadar pH darah menjadi asam, kesehatan kita akan terganggu. Makanan berprotein (daging dan telur), produk susu, soda, alkohol, gula dan kopi adalah makanan pembentuk asam. Marilah kita lebih arif memilih produk makanan untuk kearifan perut yang kita sayangi ini. Dan apabila tidak ada aral melintang akan dilanjutkan dengan kombinasi makanan untuk kearifan perut pada terbitan Gema berikutnya.

(Pemogan, 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar